Problematika Mudik ke Jogja

Problematika Mudik ke Jogja - Adakah disini yang mempunyai sebuah problem atau masalah ? Tentu banyak dong, yang namanya manusia itukan tak pernah lepas dari yang namanya masalah dan masalah itu juga datangnya dari mana aja, Betul gak ya ?hmm, boleh sahabat pertimbangkan sendiri.

Awal kata saya ucapkan selamat menunaikan ibadah puasa bagi sahabat yang menjalankan, semoga apa yang kita laksanakan senantiasa mendapat ridho-Nya. Sebenarnya saya tidak ingin mempublikasikan hal ini, karena kesannya lebih ke privasi keluarga. Tapi tak apa, saya bicara apa adanya dan tak ada maksud untuk menjelekan atau mencela keluarga apa lagi keluarga saya sendiri.

Suasana kumpul bersama keluarga merupakan moment yang paling ditunggu disaat lebaran tiba. Dari segala penjuru keluarga yang ada pasti tidak ingin melewatkan moment terpenting saat lebaran yaitu kumpul bareng keluarga. Siapa yang tak ingin lebaran kumpul bareng dengan keluarga ?tentu tak ada orang yang ingin menjawab "tidak" terkecuali orang yang tidak punya keluarga. Siapakah itu ?silakan ada cari sendiri.

Bicara soal lebaran, gimana kira-kira lebaran kali ini sobat ?apakah akan berbeda dengan tahun sebelumnya ?

Jika saya, lebaran tahun ini merupakah lebaran yang berbeda dari tahun sebelumnya. Why ? Kalau tahun sebelumnya Saya bisa berkumpul bersama ayahanda, ibunda dan saudari tercinta, tahun ini terpaksa tak bisa berkumpul dengannya, melainkan terpaksa Lebaran di rumah nenek, yakni orang tua dari ayahanda kami yang tinggal di jogjakarta tepatnya daerah kulonprogo. Kenapa saya katakan "Terpaksa" ? Pada dasarnya kami (saya & saudari saya) tidak betah tinggal disana. Banyak hal yang menjadi kendala dan alasan kenapa saya terpaksa lebaran disana, tapi dari berbagai banyak hal yang saya alami, dari situlah saya bisa tahu seberapa besa bentuk kesabaran yang saya terima.

Kurang Begitu Akrab Dengan Mereka
Tak kenal maka tak sayang, jika tak sayang maka terberailah engkau. Maaf, pepatahnya agak ngawur. Sedikit dapat saya jelaskan tentang alasan atau uneg-uneg yang sudah tak dapat terbendung lagi, entah mengapa sewaktu aku main atau liburan kerumah nenekku rasanya aku begitu enggan untuk tinggal disana. Berbagai rasa, rasa malu, rasa gak enak dan lain sebagainya campur jadi satu, sehingga jikala terpaksa harus kesana kesannya kurang memuaskan.

Suasana yang Membosankan
Sebenarnya bisa saja aku tinggal di tempat pamanku yang rumahnya tak jauh dari rumah kakek-nenekku, tapi ada saja hal yang selalu membuatku bosan. Berhubung daerah tempat tinggal kakek & nenek beserta pamanku jauh dari keramaian, akupun hanya bisa berdiam diri dirumah hanya mainan hp, atau hanya main dengan adik ponakanku. Pengen rasanya menikmati udara segar, itupun baru aku alamin sekali. Sungguh membosankan, tak seperti dirumahku, mau main kemana aja bisa, ya akupun sadar, memang keluargaku jauh dari cukup, jangankan untuk kesana kemari, untuk makan aja susah.

Anak-anaknya yang Nakal,
Mungkin aku ini terlalu egois. Masak iya anak kecil di bilang nakal ? Bukankah sudah sewajarnya anak kecil itu nakal ? Jika ada yang bilang anak kecil nakal itu memang wajar, saya setuju. Tapi ini nakalnya kelewatan guys, siapa sih yang tidak marah punya saudara seperti ini ? Ya, akupun sadar dia adik ponakanku, tapi gimana lagi. Jika kalian tahu, pasti kalian akan berkata "kok bisa ya?". Akupun tak ambil pusing dan dari situ dapat saya simpulkan bahwa, Orang tua itu mempunyai peran, visi dan misi untuk mendidik anak dengan benar, seperti sopan santun, bahasa, mengaji dll. Bukan berarti saya menyalahkan orang tua, saya pernah mendengar, konon daya dengar dan daya ingat anak itu sangat kuat, sehingga apa yang ia dengar akan ia ingat dan ketika sewaktu ada orang ngomong diapun akan ikut membaur. Jadi saran saya, ketika anda berbicara, anda bertindak hendaklah anda melihat, ada siapa disana, dan dengan siapa.

Kurangnya Pemahaman Bahasa,
Saya akui memang, salah satu ketidak nyamanan saya tinggal disini adalah masalah bahasa. Walau sebenarnya saya adalah keturuna jawa namun saya lahir di lampung, tak banyak aku juga mengerti sedikit bahasa jawa. Tapi ya hanya sekedar tahu, dalam artian belum bisa berbahasa jawa yang halus. Sedangkan saya paling gak percaya diri jika berbicara dengan sanak saudara menggunakan bahasa jawa yang tidak halus. Walau itu masalah saya, alhamdulillah semua keluarga disini bisa mengertikanku. Nah, dari situlah kini dapat sedikit saya simpulkan bahwa "Berbanggalah dengan bahasa yang kau sandang sejak engkau lahir", karena kebanyakan orang saat ini sudah melupakan bahasa yang ia sandang sejak lahir. Ingat, Bahasa itu juga Warisan.

Mungkin cukup segini celotehan saya, maaf bila celotehan saya gak jelas atau gak sopan, terus terang saya memang tak pandai menulis. Maka dari itu, Atas dasar ingin berbagi maka dengan niat yang tulus dan ikhlas, semoga dari beberapa uraian diatas dapat kita ambil hikmahnya.

#KreafisMania

Title : Problematika Mudik ke Jogja
By : Unknown
Rating : 5.0 ★★★★★
Reviewer : 2013 Reviews